PELAJARAN YANG KITA PEROLEH DARI HUKUM KARMA
Karma adalah hasil dari apa yang kita lakukan, baik itu dari ucapan, perkataan, ataupun tindakan. Karma berbuah sesuai apa yang kita lakukan misal kita berbuat buruk, maka karma yang akan berbuah juga buruk. Dan juga sebaliknya, jika kita berbuat baik, maka karmanya juga akan berbuah baik.
Sungguh kita merasa bersyukur dapat mengenal dan mempelajari Hukum Karma ini, karena dengan demikian kita dapat memetik pelajaran yang sangat berharga dan bermanfaat dalam hidup ini, antara lain :
1. KESABARAN
Dengan mengetahui bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita adalah merupakan akibat dari perbuatan kita sendiri, maka dengan sendirinya kita akan selalu ber-hati-hati dalam setiap tindakan yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain. Kita akan mengerti bahwa bila kita hidup selaras dengan hukum ini, ia akan bermanfaat sebagai pelindung dari hal-hal yang dapat merugikan atau mencelakakan kita, sehingga kita dapat belajar untuk lebih bersabar, tidak mudah marah dan memahami bahwa tidak ada gunanya untuk bersikap kurang sabar, terburu nafsu dan gelisah.
Dikala penderitaan sedang menimpa, kita mengerti bahwasanya kita sedang “membayar hutang” atas perbuatan-perbuatan buruk yang pernah kita lakukan, dan dengan memahami bahwa apapun yang berkondisi adalah selalu mengalami perubahan dan tidak kekal adanya..., maka kita dapat lebih bersabar dalam usaha untuk mencari “ jalan keluar” dari keadaan yang buruk ini serta menjadikan pikiran kita menjadi lebih tenang dalam menghadapinya, dan didalam Kebahagiaan, kita dapat mensyukuri atas kenikmatan dari hasil perbuatan baik yang telah kita lakukan, sehingga senantiasa kita dapat lebih bijaksana untuk menambah perbuatan-perbuatan baik. Dengan demikian,..Kesabaran dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan dan keamanan bagi diri kita.
2. KEYAKINAN
Tidak ada sesuatupun yang perlu kita takuti, kecuali perbuatan kita sendiri yang tidak baik. Hukum Karma adalah sangat adil dan benar. Keragu-raguan akan hal ini adalah tanda bahwa kita kurang memahami dan kurang memiliki keyakinan akan kebenaran hukum universal ini. Hukum Karma dapat membuat seseorang menjadi teguh atas segala sesuatu yang hendak diperbuatnya dan dapat menumbuhkan keyakinannya terhadap kemampuan diri sendiri. Keyakinan ini sangatlah penting untuk ditumbuhkan dengan pemahaman yang benar, karena ia dapat menguatkan, memperdalam ketenangan dan kebahagiaan kita, membuat kita merasa tenteram dan berani kemanapun kita pergi, karena kita tahu bahwa hukuk Karma adalah pelindung kita.
3. KEPERCAYAAN PADA DIRI SENDIRI
Jika saat ini adalah merupakan kumulatif dari hasil perbuatan di masa lampau, maka apa yang kita perbuat sekarang ini juga akan menentukan keadaan kita di masa yang akan datang.
Dengan memahami akan hal ini, kita dapat mempertebal kepercayaan pada diri kita sendiri bahwa kita tidak seharusnya menggantungkan nasib kita pada pertolongan dari sosok Adikuasa , yang pada hakekatnya memang bukan pertolongan. Hanya perbuatan baik dari kita sendiri-lah yang mampu memberikan pertolongan pada nasib kita.
Sang Buddha bersabda :
“ Semua makhluk memiliki kammanya sendiri,
mewarisi kammanya sendiri,
lahir dari kammanya sendiri,
berhubungan dengan kammanya sendiri,
terlindung oleh kammanya sendiri.
Kammalah yang membuat semua makhluk
menjadi berbeda, hina atau mulia “.
( Majjhima Nikaya 55 )
4. PENGENDALIAN DIRI
Keyakinan tentang adanya Hukum Karma ,akan membuat kita mampu mengendalikan diri kita sendiri, karena kita akan senantiasa sangat berhati-hati dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh Pikiran , ucapan dan badan jasmani , terutama dalam niat untuk tidak berbuat jahat, demi kepentingan diri kita sendiri maupun bagi makhluk lain.
5. KEMAMPUAN
Bila perilaku dan perbuatan kita sehari-hari telah diselaraskan dengan hukum Karma, maka kita akan memperoleh kemampuan untuk tidak hanya dapat menentukan nasib kita sendiri dikemudian hari akan tetapi juga untuk menolong makhluk-makhluk lain dengan lebih bermanfaat.
Melakukan dan mengembangkan perbuatan-perbuatan baik setiap saat, akan menghilangkan rintangan-rintangan dan kejahatan-kejahatan, untuk kemudian dapat menghancurkan belenggu-belenggu yang menghalangi kita dalam menyelami Kesunyataan Mutlak,....Nibbana.
Sungguh kita merasa bersyukur dapat mengenal dan mempelajari Hukum Karma ini, karena dengan demikian kita dapat memetik pelajaran yang sangat berharga dan bermanfaat dalam hidup ini, antara lain :
1. KESABARAN
Dengan mengetahui bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita adalah merupakan akibat dari perbuatan kita sendiri, maka dengan sendirinya kita akan selalu ber-hati-hati dalam setiap tindakan yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain. Kita akan mengerti bahwa bila kita hidup selaras dengan hukum ini, ia akan bermanfaat sebagai pelindung dari hal-hal yang dapat merugikan atau mencelakakan kita, sehingga kita dapat belajar untuk lebih bersabar, tidak mudah marah dan memahami bahwa tidak ada gunanya untuk bersikap kurang sabar, terburu nafsu dan gelisah.
Dikala penderitaan sedang menimpa, kita mengerti bahwasanya kita sedang “membayar hutang” atas perbuatan-perbuatan buruk yang pernah kita lakukan, dan dengan memahami bahwa apapun yang berkondisi adalah selalu mengalami perubahan dan tidak kekal adanya..., maka kita dapat lebih bersabar dalam usaha untuk mencari “ jalan keluar” dari keadaan yang buruk ini serta menjadikan pikiran kita menjadi lebih tenang dalam menghadapinya, dan didalam Kebahagiaan, kita dapat mensyukuri atas kenikmatan dari hasil perbuatan baik yang telah kita lakukan, sehingga senantiasa kita dapat lebih bijaksana untuk menambah perbuatan-perbuatan baik. Dengan demikian,..Kesabaran dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan dan keamanan bagi diri kita.
2. KEYAKINAN
Tidak ada sesuatupun yang perlu kita takuti, kecuali perbuatan kita sendiri yang tidak baik. Hukum Karma adalah sangat adil dan benar. Keragu-raguan akan hal ini adalah tanda bahwa kita kurang memahami dan kurang memiliki keyakinan akan kebenaran hukum universal ini. Hukum Karma dapat membuat seseorang menjadi teguh atas segala sesuatu yang hendak diperbuatnya dan dapat menumbuhkan keyakinannya terhadap kemampuan diri sendiri. Keyakinan ini sangatlah penting untuk ditumbuhkan dengan pemahaman yang benar, karena ia dapat menguatkan, memperdalam ketenangan dan kebahagiaan kita, membuat kita merasa tenteram dan berani kemanapun kita pergi, karena kita tahu bahwa hukuk Karma adalah pelindung kita.
3. KEPERCAYAAN PADA DIRI SENDIRI
Jika saat ini adalah merupakan kumulatif dari hasil perbuatan di masa lampau, maka apa yang kita perbuat sekarang ini juga akan menentukan keadaan kita di masa yang akan datang.
Dengan memahami akan hal ini, kita dapat mempertebal kepercayaan pada diri kita sendiri bahwa kita tidak seharusnya menggantungkan nasib kita pada pertolongan dari sosok Adikuasa , yang pada hakekatnya memang bukan pertolongan. Hanya perbuatan baik dari kita sendiri-lah yang mampu memberikan pertolongan pada nasib kita.
Sang Buddha bersabda :
“ Semua makhluk memiliki kammanya sendiri,
mewarisi kammanya sendiri,
lahir dari kammanya sendiri,
berhubungan dengan kammanya sendiri,
terlindung oleh kammanya sendiri.
Kammalah yang membuat semua makhluk
menjadi berbeda, hina atau mulia “.
( Majjhima Nikaya 55 )
4. PENGENDALIAN DIRI
Keyakinan tentang adanya Hukum Karma ,akan membuat kita mampu mengendalikan diri kita sendiri, karena kita akan senantiasa sangat berhati-hati dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh Pikiran , ucapan dan badan jasmani , terutama dalam niat untuk tidak berbuat jahat, demi kepentingan diri kita sendiri maupun bagi makhluk lain.
5. KEMAMPUAN
Bila perilaku dan perbuatan kita sehari-hari telah diselaraskan dengan hukum Karma, maka kita akan memperoleh kemampuan untuk tidak hanya dapat menentukan nasib kita sendiri dikemudian hari akan tetapi juga untuk menolong makhluk-makhluk lain dengan lebih bermanfaat.
Melakukan dan mengembangkan perbuatan-perbuatan baik setiap saat, akan menghilangkan rintangan-rintangan dan kejahatan-kejahatan, untuk kemudian dapat menghancurkan belenggu-belenggu yang menghalangi kita dalam menyelami Kesunyataan Mutlak,....Nibbana.
Komentar
Posting Komentar